My Precious Kim Jongin Chapter 3: Holiday!

index

Author: ChoKyurinn

Tittle: My Precious Kim Jongin

Cast:

1. Kai (EXO) as Kai/Kim Jongin from EXO

2. Park Na Young (OC) as herself from GirlsClub

3. EXO & GirlsClub member

4. Find it by yourself..

Genre: Romance, comedy, Angst

Rated: Aman kok, aman..

Disclaimer: EXO is boygrup made from SM entertainment. So, apa yang aku tulis di FF adalah FIKSI yang berarti tak benar/karangan saya sendiri. GirlsClub is a girlgrup from MY IDEA. Jadi, grup ini hanyalah imajinasi saya dan readers sekalian. Maaf jika ada typo, kesalahan pada pengucapan, dan kesamaan nama/latar. Dan karena ini semua hanyalah fiksi, saya masih menempati bahwa EXO memiliki selusin member. Atau 12 member. Thanks for reading and vote.

Warning: ranjau TYPO bertebaran!

Hari yang cerah dibawah terik matahari di tepi pantai membawa kebahagiaan bagi mereka. Tak sedetikpun luput senyuman dan raut gembira menghiasi wajah mereka.

“Here we are~ Jeju, annyeong!” jerit seluruh gadis disana sambil meloncat-loncat kegirangan. Sementara para namja yang lain hanya mampu menggelengkan kepala mereka melihat tingkah gadis-gadis tersebut.

Hari yang menyenangkan bagi mereka semua. Ya, mereka memang tengah berlibur di pulau Jeju untuk melepas penat. Mereka? Seluruh member EXO dan GirlsClub, mereka memanfaatkan liburan dengan menghabiskan waktu bersama.

Mereka semua berlari dengan semangat kearah pantai. Member Girls Club terlihat sedang bermain di tepi pantai tersebut. Beberapa ada yang sibuk mengambil foto atau selca. Para namja menikmati duduk bersantai dibawah terik matahari.

Semua menikmati kegiatan masing-masing. Terutama Na Young, gadis yang kini paling menikmati waktu nya. Tak henti-hentinya ia berlari kearah ombak lalu menjerit kegirangan. Sungguh gadis yang biasanya selalu mengumpat atau berceloteh dengan ocehan nya, terlihat sangat manis. Senyuman bahagia dan tawa lepas yang selalu terpancar saat ia bermain dengan member lainnya.

Aigoo, tidakkah uri young-ie terlalu manis? Ia sangat lucu.” decak Xiumin dan tersenyum hangat.

Chanyeol tersenyum geli melihat tingkah menggemaskan adik kesayangan nya. Matanya tak luput mengawasi gadis tersebut. Meski disini ramai tetapi ia tetaplah kakak yang sangat protektif. Mengawasi tiap gerak gadis tersebut terutama ketika ia mulai mendekati ombak.

“Benar hyung, ia bisa menjadi sangat menggemaskan.” timpal Sehun yang notaben nya selalu bertengkar dengan gadis tersebut.

Berbeda dengan Jongin yang kini sedang asik mengambil foto gadisnya dan mendapatkan banyak foto candid yang menggemaskan. Ia tersenyum lembut dan menjadikan foto tersebut menjadi wallpaper nya. Sudah berapa kali ia mengatakan bahwa gadisnya sangat manis? Park Na Young. Gadis yang mengenakan rok mini berwarna putih dengan kaos tipis tanpa lengan dengan bagian bawah yang diikat sehingga menampakan perut rata gadis tersebut sangat menggemaskan. Tanpa disadari, ia mulai tertawa sendiri.

“Ckck. Lihatlah, pasangan dimabuk asmara. Ia bisa masuk rumah sakit jiwa.” decak Baekhyun melihat tingkah Jongin.

Chanyeol mendelik garang pada Jongin. “Adikku secantik itu ya? Kau harus menjaganya dengan baik. Huh, seharusnya kalian tak aku pertemukan saat itu. Jadi ia takkan bermanja dengan pria lain selain aku.” decak Chanyeol.

Oppa!”  panggil Na Young dari kejauhan dan mendatangi para namja tersebut lalu duduk diantara Jongin dan Chanyeol.

“Apa menyenangkan?” tanya Chanyeol sembari mengelus rambut Na Young hanya dibalas dengan anggukan semangat.

Jongin menyampirkan handuk kecil di bahu gadis tersebut untuk menutupi kaos putih gadis itu yang  terlalu tipis sehingga membuatnya terlalu menjiplak tubuh gadisnya. Ia tak suka itu, tentu saja ia tak ingin membiarkan para lelaki yang lain menikmati kecantikan gadisnya. Takkan ada yang boleh. Jongin segera merengkuh pinggang Na Young dan merapatkan nya dengan tubuhnya.

Oppa, kalian tak ingin bermain?” tanya gadis tersebut kepada para namja ini.

“Tidak, aku malas bermain. Aku tak terlalu suka air.” jawab D.O

“Eiy kalau begitu mulai hari ini kau akan menyukainya. Kajja, ayo kita bermain!” pekik Na Young semangat dan menarik satu persatu pria tersebut dan menyeret ke pantai. Ia menarik lengan D.O dengan kuat karena pria itu terus menolak sampai akhirnya pria tersebut mendesah pelan dan memilih mengalah. “Baiklah, baik. Siapa yang bisa menghentikanmu young-ie.” ujarnya sembari mengacak rambut gadis tersebut dan bergabung dengan yang lainnya.

“Kau melupakanku?” tanya seorang pria yang tersisa satu-satunya disana. Na Young terkekeh pelan dan menghampiri pria tersebut. Mengusap pelan rambut pria tersebut. “Kau yang paling spesial Jongin oppa.” bisiknya seduktif membuat Jongin menggeram tertahan.

Kajja. Dasar pemalas.” desis Na Young sembari meraih lengan pria tersebut dan menyeretnya kearah laut.

Mereka semua mulai bermain bersama disana. Menikmati waktu berharga mereka dengan penuh canda tawa. Lihatlah, Na Young memang selalu bisa memberikan kebahagiaan tersendiri bagi mereka semua disana. Gadis polos dengan seluruh kesederhanaan nya.

Semua hal yang tadinya terasa begitu membosankan bisa jadi sangat menyenangkan.

Namun tiba-tiba, ide jahil terlintas dibenak nya. Gadis itu memasang seringaian di wajahnya. Ia ingin mengerjai para eonni dan oppa nya.

Yang tadinya ia berlari kesana kemari menjadi terdiam kaku di pinggir pantai. Ia meringis pelan dan memasang wajah kesakitan dan terduduk lemas diatas pasir yang lembab. Dan suasana yang tadinya ramai mulai terdiam dan para member baik EXO maupun GirlsClub terfokus pada Na Young.

Waegerue? Young-ah..” panggil Chanyeol dan langsung berlari panik kearah adiknya disusul oleh para member GirlsClub dan EXO lainnya.

“Sayang, ada apa?” Jongin berjongkok disebelah Na Young dan meremas bahu gadis itu kuat. Wajahnya terlihat sangat panik dan takut begitu juga yang lain.

“Young-ie, katakan sesuatu.” ucap He Joo–leader GirlsClub yang mulai panik begitu juga member yang lainnya.

“Dimana yang sakit young-ah?” tanya Jongin panik.

Na Young mengangkat wajahnya perlahan dan menunjukan cengiran tak berdosanya. Suasana hening sejenak, Na Young tertawa terbahak-bahak melihat wajah cemas dan bingung mereka yang menjadi satu. Ia terus tertawa bahkan sampai airmata nya menitik. Memegangi perutnya yang terasa geli. Sungguh, mereka semua terlihat seperti orang bodoh dimata gadis tersebut.

Detik itu juga, Para member yang lainnya mengubah wajah mereka segera diganti dengan tatapan membunuh. “Yak! Gadis nakal, kau tahu aku sangat terkejut bodoh?” teriak Suho namun ia bernafas lega, ia pikir sesuatu yang buruk terjadi pada gadis kecil mereka.

“Oh, syukurlah, aku pikir aku akan mati cemas..” desah He Joo yang akhirnya bisa bernafas lega.

Chanyeol mendelik garang dan menjitak kepala Na Young. “Kau pikir lucu? Oppa bahkan menahan nafas melihatmu seperti itu. Kau fikir apa yang kau lakukan?!”

O-oppa..” lirih gadis itu serak.

Na Young terkejut bukan main dibentak seperti tadi. Ia mulai merasa bersalah dengan perbuatannya. Perlahan Ia menatap Jogin takut. “Aku takut setengah mati Young-ie, begitu juga yang lainnya. Tak bisakah kau menjadi sedikit lebih dewasa?! Kau selalu bertindak seperti ini, aku lelah menghadapimu. Kau tahu? Kau terlalu kekanakan, dan kau harus belajar bagaimana menjadi orang dewasa. Kau bukan anak kecil lagi. Dan jangan ulangi itu lagi!.” bentak Jogin terengah-engah. Dada nya naik turun dengan tempo cepat. Ia tak habis fikir bagaimana mungkin ini disebut candaan.

Namun, detik itu juga ia menyadari bahwa yang ia ucapkan terlalu berlebihan. Ia tahu bahwa Na Young tak pernah dibentak. “Y-young-ah, maksudku–“

Na Young mengalihkan tatapan nya dan menatap takut kearah mereka semua. Wajahnya memerah menahan dorongan untuk tidak menangis. Ini pertama kali ia bertindak jahil dan mendapat respon yang amat mengerikan. Terutama pada Jongin. “Arasseo. M-mianhae eonni, oppa. A-aku hanya bercanda. Maaf membuat kalian cemas. Maafkan aku. Aku tak akan mengulanginya.” setetes airmata jatuh begitu saja dari mata indah Na Young. Ia sangat amat menyesal dan takut dibentak seperti tadi. Airmata yang jatuh berubah jadi isakan pelan saat Chanyeol mendekap Na Young dan menyembunyikan gadis itu di dada nya.

“Maafkan oppa. Oppa hanya takut sesuatu yang buruk terjadi padamu. Maaf karena sudah membentakmu.” ucap Chanyeol sembari mengelus pelan rambut indah adiknya. “Sudah jangan menangis.” bisiknya pelan.

Ia meletakan tangan nya di bawah lutut Na Young dengan tangan satunya yang berada di dekat leher gadis tersebut dan mengangkatnya dengan mudah. “Aku akan mengantar Na Young, kalian bermainlah lagi.” ucap Chanyeol. Namun, sebelum pergi Chanyeol memberikan tatapan kecewa pada Jongin yang membuat pria itu tercengang.

Para member lain mulai dapat bernafas lega dan lebih tenang.

“Kurasa kau berlebihan Jongin-ah. Young-ie memang seperti itu, ia memang belum dewasa sepenuhnya. kufikir kau paling mengerti sifatnya karena kalian berpacaran, tapi aku salah. Kurasa kau menyakitinya.” bisik D.O membuat telinga Jongin panas seketika. Ia tahu ia telah kelewatan tadi, seharusnya ia tak membentak gadisnya seperti itu dan mengucapkan kalimat yang kasar. Oh Tuhan, ia merasa brengsek sekarang.

Baekhyun menepuk pelan bahu Jongin. “Kurasa kau harus meminta maaf pada Na Young.” ucapnya pelan lalu meninggalkan Jongin yang masih mematung.

Tidak, D.O salah, ia memang sangat mengerti sifat Na Young. Tadi, tadi ia hanya terlalu emosi. Terlalu takut, takut akan kehilangan gadisnya. Kaliamat itu terlontar begitu saja tanpa ia inginkan. Sungguh, ia merasa tak berguna saat ini.

Na Young berdiri kaku didepan pintu sebuah ruangan. Setelah dibawa Chanyeol kembali ke villa, kakak kandung nya tersebut terus menasehati nya membuat gadis tersebut merasa bersalah. Ia tahu ia melakukan kesalahan. Dan usai menangis dengan hebat, ia segera mandi dan meminta maaf pada oppadeul EXO dan member nya sendiri.

Namun ia belum meminta maaf pada kekasihnya–Kim Jongin yang paling marah diantara mereka semua tadi. Ia kini berdiri kaku di depan pintu kamar Jongin. Ia tak yakin apa yang dilakukan nya benar atau salah, tapi ia harus meminta maaf. Perkataan Jongin memang benar. Ia terlalu kekanakan, ia belum dewasa. Ia tak pantas untuk Jongin. Hatinya sakit bukan main mendengar kalimat itu terus terngiang di kepalanya. Ia telah mengacaukan liburan mereka. Tak seharusnya ia menjadi sangat kekanakan. Jongin pasti membencinya. Apa Jongin akan meminta putus? Memikirkan nya saja membuat Na Young merasa ingin menenggelamkan dirinya.

Dengan perlahan ia mengangkat tangan nya kearah knop pintu dan membuka nya perlahan.

Cklek

Saat pintu terbuka, ia tak mendapati siapapun disana. Kamar Jongin kosong, membuat gadis itu menghela nafas kecewa. Namun, saat ingin berbalik ia melihat siluet seseorang tengah berdiri di balkon kamar tersebut. Kim Jongin. Ternyata pria itu tengah melamun dengan pikiran kosong di balkon kamar nya.

Memantapkan hatinya, Na Young mencoba melangkah sepelan mungkin. Berjalan mendekati pria tersebut sampai kini, ia berada tepat dibelakang pria tersebut.

Tanpa berpikir panjang, Na Young memeluk Jongin dari belakang dan menenggelamkan kepalanya di punggung hangat pria tersebut. Dapat Na Young rasakan punggung itu menegang sempurna.

Oppa..” lirih gadis itu dengan isakan pelan.

Jongin ingin berbalik dan menatap gadisnya, namun tubuhnya tertahan dengan tangan Na Young yang melingkar kuat disekitar perutnya.

“Young-ah..” lirih Jongin serak.

Oppa, maafkan aku. Kumohon maafkan aku, aku salah. Aku tak bermaksud membuatmu cemas. Aku hanya ingin bermain-main, tapi aku sadar aku telah kelewatan. Maafkan aku oppa.” ucap Na Young terputus-putus akibat isakan yang tertahan dibalik punggung pria tersebut.

Jongin membalikan tubuhnya dan kini mereka saling berhadapan. Detak jantung mereka berdetak lebih cepat tiap kali mereka saling bertatapan seperti ini. Tatapan penuh cinta. “Young-ah, aku–“

Ani. Jangan buat aku berhenti oppa.” ucap gadis itu memotong ucapan Jongin menghela nafasnya pasrah, padahal baru saja ia ingin meminta maaf pada gadis kecilnya.

“Aku memang masih kekanakan. Aku selalu bertingkah manja dan menyusahkanmu. Aku sering berbuat semauku dan merepotkanmu. Aku, aku kekasih yang tak berguna. Aku tahu.”

“Kau bicara apa sih, tidak begit–“

“Tidak oppa. Kenyataan nya memang seperti itu. Kau bahkan sudah lelah menghadapiku. Seharusnya aku sadar dari dulu. Aku tak pantas untukmu. Aku gadis manja kekanakan yang menyusahkanmu. Aku–“

“Sayang, hentikan–“

“Aku tahu kau pasti akan menyerah padaku suatu saat nanti. Aku minta maaf, tetapi kalau oppa ingin meninggalkanku. Tak apa, ini salahku kurasa–hmpfhh.” penuturan NaYoung terhenti saat Jongin mencium bibir gadis tersebut dengan kasar dan tanpa ampun. Jongin marah. Marah karena ucapan gadisnya yang seakan-akan melepaskan nya. Yang seakan-akan menyerah dengan hubungan ini. Semua kalimat gadis itu menyakiti hatinya. Ia tak pernah terfikir akan membuat Na Young menangis apalagi karena dirinya. Jongi melumat kasar bibir mungil Na Young sampai gadis itu meringis.

Jongin melepaskan pagutan mereka dengan perlahan dan memandangi bibir ranum gadisnya yang membengkak akibat ulahnya. Mengusap pelan bibir tersebut dan mengecup nya lagi dengan pelan. Tak ada penolakan dari Na Young. Bahkan tangisan gadis itu sudah berhenti. “Jika kau mengatakan itu lagi, aku takkan memaafkanmu, Park Na Young. Jangan ragukan perasaanku. Dengar, aku. Mencintaimu. Sangat mencintaimu. Aku minta maaf karena telah membentakmu sayang. Aku sungguh diluar kendaliku saat itu. Aku tak pernah memintamu berbubah untuk lebih dewasa. Aku mencintai dirimu yang seperti ini. Sebagaimana dirimu.”

Na Young mengangkat wajahnya dengan dada yang masih terengah. “Benarkah?” lirih gadis itu.

Jongin mengangkat tubuh gadisnya dan menghimpitnya di dinding sehingga punggung gadis tersebut terbentur dengan dinding. “Jangan ragukan aku sayang. Dan jangan berubah, aku suka sifat manjamu.” ucap Jongin dan mengecup ujung bibir gadis itu sekilas.

Na Young merasakan kebahagiaan yang sangat besar tiba-tiba, dadanya berdebar dengan kencang. Ia menarik tengkuk Jongin dan mencium dalam bibir pria tersebut. “Aku mencintaimu oppa.” lirih gadis itu.

“Oh sayang, aku lebih mencintaimu.” Jongin terkekeh dan kembali menghapus jarak diantara mereka dan mempertemukan kembali bibir mereka.

Lihatlah, mereka tak bahkan tak mampu untuk berjauhan bahkan hanya sebentar. Karena perasaan gila itu, telah merusak akal sehat mereka.

***

“Ckck. Lihatlah, aku fikir akan ada pertengkaran hebat. Kalian tidak seru.” decak He Joo yang kini melipat tangan nya didepan dada.

Baekhyun berdecak kagum sembari berkacak pinggang. “Aigoo, gadis nakal ini. Kau memang pintar merayu, aku bahkan tak bisa marah padamu.” ujarnya dan menghampiri Na Young lalu mengacak pelan rambut gadis itu.

D.O terkekeh. “Tentu saja, siapa yang bisa menolak pesona Young-ie?” gumam nya pelan namun masih dapat didengar oleh Jongin.

Pria itu mendelik tajam menatap D.O dan semakin menarik pinggang Na Young kedalam jangkauan nya. Memberikan death glare pria itu yang sangat menakutkan. Bahkan seluruh orang disana merasakan hawa dingin tiap kali mendapati tatapan Jongin yang seperti itu. “Ia. Milikku. Hyung. Jadi. Jaga. Matamu.” ujar Jongin dengan penekanan di setiap kalimatnya.

Chanyeol menghela nafasnya pelan. Ia sudah terlalu terbiasa melihat sikap posesif seorang Kim Jongin. Dengan cepat ia segera menghampiri mereka dan menarik Na Young yang berada di dalam kukungan lengan Jongin. Jongin ingin memarahi siapa yang berani-beraninya melakukan itu. Namun saat melihat Chanyeol, ia terdiam bungkam.

“Kau belum makan kan young sayang? Kajja, oppa sudah memesan makanan.” ucap Chanyeol sembari mengacak rambut adiknya tersebut.

Na Young hanya mendesis ringan kearah kakaknya namun ia segera melepas rangkulan Chanyeol dan melirik kearah Jongin. “Oppa, kajja.” panggilnya dan kembali memeluk lengan Chanyeol lalu disusul oleh Jongin.

Jongin memandangi wajah Na Young yang kini sudah tertidur dengan tenang dalam balutan selimut. Gadis itu terlihat sangat manis saat tertidur, membuat ia bertanya-tanya apa seluruh gadis memang terlihat manis saat mereka tidur.

Ia tak pernah bosan mengatakan bahwa Na Young sangat cantik. Gadis itu membuat Jongin benar-benar akan gila.

Ia mengecup kening Na Young berulang kali sembari menyelipkan anak rambut yang terjatuh dan menutupi wajah cantik gadisnya. Mengecup singkat bibir gadis. “Sleep tight, baby.”

Lalu ia segera bangkit dan menyelimuti Na Young. Mematikan lampu kamar gadis itu dan keluar dengan perlahan.

Ia terkejut saat mendapati Chanyeol yang sedang memandang nya dengan tatapan sulit diartikan. “Ia sudah tidur?” tanya Chanyeol.

Jongin mengangguk singkat sebagai jawaban.

“Baguslah, dan soal yang tadi, aku tahu kau sangat khawatir tetapi kau menyakitinya dan membuatnya menangis. Aku takkan membiarkanmu jika itu terjadi lagi.” ancam Chanyeol lalu menepuk pelan bahu Jongin yang kini memasang senyuman hangat nya.

“Takkan pernah hyung.” lirih Jongin pelan.

__oOo__

Hohooo tengkyu for reading guys! tinggalin RCL nya ya ^^


Leave a comment